Minggu, 06 Januari 2013

INDUSTRI VS LINGKUNGAN


 INDUSTRI VS LINGKUNGAN


Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri. Dimana semua pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh pekerja secara manual, semua dapat terselesaikan secara cepat oleh mesin-mesin yang ditemukan pada saat itu. Tak heran, jika semua aspek kehidupan hingga sekarang ini, bergantung sekali dengan alat-alat tersebut.
Namun, dibalik kemudahan yang kita dapatkan tersebut, ada harga yang harus dibayar mahal. Dengan dimulainya revolusi industri, lingkungan sedikit demi sedikit diabaikan. Pandangan hidup manusia secara perlahan-lahan beralih dari BIOSENTRIS menjadi ANTROPOSENTRIS, yaitu suatu pandangan hidup yang hanya menitik beratkan pada keuntungan antar individu manusia, dan bukan berdasarkan prinsip ‘peduli lingkungan’. Dikisahkan bahwa sejak dimulainya revolusi industri di Inggris, pakar sejarah negara tersebut mengatakan ‘ Industrial Revolution, when My greenvalley turned into a dark one (Revolusi Industri, saat di mana lembah hijauku berubah menjadi lembah hitam)’.
Nah, sekarang sampai dimana kah kita akan tetap memijakkan kebahagiaan kita, kepuasaan kita tentang canggihnya teknologi di atas penderitaan dari bumi, rumah bagi kita sendiri? Tempat dimana segala fasilitas yang kita agung-agungkan selama ini berasal. Mulai lah revolusi diri kita sendiri tentang kepedulian lingkungan, mulailah seakan-akan revolusi lingkungan merupakan bagian dari tantangan suatu teknologi tentang nasib bumi di masa yang akan datang nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar